ESA Camping Project. Sekilas memang terlihat kegiatan ini hanya akan berisi kegiatan-kegiatan yang bersifat membuang waktu dan tenaga (plus pikiran untuk panitianya)kita saja. Tapi mungkin kita perlu luang waktu sejenak untuk memikirkan lebih jauh manfaat kegiatan ini untuk masa depan kita di dunia perkuliahan, terutama untuk mahasiswa bahasa Inggris.
ESA Camping Project, ECP yang biasa kita kenal, ternyata memberi kita beberapa manfaat dan bekal untuk terjun ke dunia masyarakat luar, yaitu KKM dan PPL. Seperti yang kita ketahui, FKIP mempunyai program KKM (Kuliah Kerja Mahasiswa), yang ditujukan kepada mahasiswa semester 8. Pada mata kuliah ini, kita, para mahasiswa dituntut untuk mengabdi kepada masyarakat suatu daerah. Sejatinya, kita belum mengenal siapa dan bagaimana masyarakat di daerah itu.
Mungkin sekilas hal itu akan terlihat biasa-biasa saja. Kita akan berpikir, apa susahnya hanya tinggal membaur saja dengan masyarakat, gampang kan? Tapi tahu kah kamu bahwa kita perlu suatu kemampuan khusus dalam upaya terjun ke masyarakat baru.
Untuk tahu, mengenal, dan membaur kepada masyarakat, kita membutuhkan suatu skill yang disebut kemampuan social (social skill). Kita memerlukan kemampuan dalam berinteraksi dengan masyarakat tanpa merasa kaku. Maka bagi mahasiswa yang baru pertama kali akan merasa sedikit kaku ketika mereka dihadapkan pada situasi ini. Mereka akan kebingungan dalam mencari cara mendekati masyarakat setempat.
Kegiatan ECP memberikan kita bekal untuk menghadapi masalah seperti ini, karena di ECP, kita mengenal suatu kegiatan yang bernama Kampung English dan Sosialisasi, dan Bakti Social dimana peserta diwajibkan untuk berinteraksi dengan warga sekitar. Hal ini merupakan simulasi kecil kita untuk menghadapi situasi yang akan terjadi pada saatnya nanti (KKN).
Selain itu, melalui kegiatan ECP, kita juga mendapat bekal berupa pengalaman mengajar. Di dalam kegiatan ECP, peserta akan diminta untuk mengajarkan bahasa Inggris kepada siswa pada sekolah-sekolah serta masyarakat di sekitar lokasi. Hal ini akan bermanfaat untuk kita pada saat kita mengikuti mata kuliah micro teaching dan PPL.
Sama halnya dengan KKN, ketika mengajar siswa satu kelas merupakan hal baru dan pertama bagi mahasiswa, hal ini akan menjadi sangat sulit baginya. Dapatkah kamu membayangkan bagaimana kamu berdiri pada saat pertama kali masuk ruang kelas dengan paling tidak 30 siswa dengan sikap dan sifat yang berbeda-beda? Tanpa pengalaman berdiri di depan kelas dan menjadi penguasa ruangan, kamu akan terkubur oleh siswa mu sendiri.
Pada kegiatan mengajar di ECP, kita diberikan waktu untuk merasakan sendiri bagaimana menjadi seorang yang berkuasa dalam kelas dengan puluhan sikap dan sifat yang berbeda-beda dan mengontrol setiap kelakuan mereka. Inilah yang disebut dengan managemen kelas. Melalui pengalaman yang berharga ini, kita dapa terbantu pada saat PPL nanti.
0 comment(s):
Post a Comment